Halaman:Eksistensi Bahasa Minangkabau Dalam Keluarga Muda Minang Di Kota Padang.pdf/35

Halaman ini belum diuji baca

Syarif dkk. (2002) melakukan penelitian tentang pergeseran dan pemertahanan BM di Kota Padang. Penelitian itu bukanlah melihat pergeseran dan pemertahanan BM secara umum, tetapi melihat pergeseran dan pemertahanan salah satu dialek BM yang terdapat di Kota Padang. Penelitian ini berusaha memerikan bentuk- bentuk pergeseran, sebab terjadinya pergeseran, dan faktor pemertahanan BM di Kota Padang, terutama di kawasan pinggir kota. Simpulan dalam penelitian itu adalah telah terjadi pergeseran terhadap salah satu dialek, yaitu Dialek Padang Area ke dialek BM standar, yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantis. Faktor penyebab terjadinya pergeseran tersebut lebih didominasi oleh faktor luar bahasa atau faktor eksternal

Selain kajian yang telah dikemukakan, Lindawati (2004) menulis artikel Perilaku Berbahasa Lisan Remaja Perkotaan'. Ia mengambil sampel remaja Kota Padang dan mengklasifikasinya berdasarkan daerah asal, pola bermukim, penguasaan bahasa, dan frekuensi pemakaian bahasanya. Selain melihat perilaku berbahasa lisan remaja perkotaan, Lindawati (tanpa tahun) juga menulis artikel tentang penggunaan bahasa dalam dakwah di Kota Padang. Dilihat dari penggunaan bahasanya, para pendakwah di Kota Padang pada umumnya menggunakan tiga bahasa yang dominan, yaitu bahasa Arab, BI, dan BM. Dengan mengamati 20 teks dakwah, ia menyimpulkan bahwa telah terjadi campur kode pada ketiga bahasa tersebut. Hal itu, katanya,

Untuk merinci dan menjelaskan ide dasar (pokok pikiran) di dalam ceramah.

17