Halaman:Eksistensi Bahasa Minangkabau Dalam Keluarga Muda Minang Di Kota Padang.pdf/83

Halaman ini belum diuji baca

4.3 Interferensi

Dalam bagian ini akan dipaparkan interferensi yang terjadi dalam pemakaian bahasa keluarga muda di Kota Padang. Interferensi tersebut terjadi dalam dua bentuk, yaitu interferensi dari BI ke BM dan interferensi dari BM ke BI. Hal itu disebabkan oleh kemampuan berbahasa keluarga muda yang menguasai kedua bahasa tersebut. Di samping Itu, interferensi juga disebabkan intensitas pemakaian kedua bahasa.

43.1 Interferensi dari BI ke BM Interferensi BI ke BM dalam keluarga muda di Kota

Padang terdapat pada tataran fonologi, leksikal, dan sintaksis.

43.1.1 Interferensi Fonologis Interferensi BI ke dalam BM pada tataran fonologis, yaitu masuknya pengaruh bunyi-bunyi BI ke dalam BM. Interferensi fonologis yang ditemukan adalah pada konsonan /f/ dan /h/.

Konsonan /f/ tidak terdapat di dalam tata bunyi BM. Biasanya, jika konsonan diserap dari bahasa di luar BM, maka bunyi konsonan tersebut direalisasikan dengan konsonan dan bunyi /p/.

Konsonan /h/ dalam BM tidak pernah menempati posisi di awal dan di tengah kata. Posisi yang biasanya ditempati oleh konsonan /h/ dalam BM hanyalah pada posisi akhir. Namun, berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa kedua bunyi tersebut, yaitu /f/ dan /h/ mulai muncul dan menempati posisinya, misalnya, dalam kata di-film-an 'difilmkan' dan di-hapuih 'dihapus'. Di samping itu, secara

fonologis juga ditemukan kata yang tidak sesuai dengan

65