Halaman:Gandjaran jang pantes.pdf/48

Halaman ini telah diuji baca

46

TJERITA ROMAN

marika poenja anak.

Samentara itoe entjek Tjong Bie djadi pikirin teroes itoe kedjadian jang membikin ia dapet pengrasa'an koerang senang. Ia baroe merasa sedikit legah, waktoe Gwat Nio dan Liong Nio soeda brangkat poelang ka masing-masing poenja tempat tinggal. Sekarang ia djadi inget lagi pada apa jang Sien Nio telah bilang.

Si Hok ada satoe anak miskin jang berladjar di waktoe siang dan bekerdja di waktoe malem boeat dapetken sasoeap nasi goena ia poenja iboe dan diri sendiri. Sekarang lantaran ia poenja doea kaponakan prempoean itoe orang mceda moesti berdiam dalem roemah sakit; siapa jang aken tjari makan boeat ia poenja iboe?

Ini pikiran mengganggoe sanget padanja, maka di soeatoe sore, kira-kira satoe minggoe sesoedahnja terdjadi itoe kariboetan, ia kasi taoe pada Sien Nio, bahoea ia ingin koendjoengin Hok jang masi berada di roemah sakit. Itoe gadis ingin toeroet dan memboedjoek begitoe roepa pada ia poenja ajah dan iboe, hingga marika loeloesken itoe perminta'an.

Begitoelah marika pergi menengokin, dan dengen terprandjat Hok trima marika poenja kedatengan. Keada'annja itoe orang moeda soeda djadi begitoe roe­pa, hingga ia tida oesa teroes berbaring, tapi soeda boleh doedoek di pembaringan. Satoe prempoean toewa doedoek di dampingnja sambil pegangin Hok poenja tangan, sedeng dari matanja ada melele aer mata.

Itoelah ada Hok poenja iboe.

Meliat Hok berada dalem keada'an begitoe roepa, apapoela satelah menampak itoe iboe miskin jang bersangsara, dengen tida terasa lagi aer mata me-