Halaman:Gandjaran jang pantes.pdf/9

Halaman ini telah diuji baca

GANDJARAN

JANG

PANTES

oleh:

TAN KING TJAN


I.

ORANG-ORANG JANG MISKIN

LONTJENG mengoetaraken djam satoe tengahari.

Dari satoe roemah sekola jang besar dengen men­dadak berpoeloeh orang moeda, lelaki dan prempoean keloear dengen terboeroe-boeroe. Sebagian dari marika berkadara'an sepeda, sebagian lagi naek kandara'an jang tertarik oleh koeda, sebagian ketjil pake auto, tapi tida koerang djoega jang djalan kaki.

Marika itoe ada moerid-moerid dari satoe sekola tengah, jang pada itoe djam pada poelang, sesoedahnja berladjar setengah hari lamanja.

Di antara marika ada djoega terdapet bebrapa ga­dis, jang naek di satoe auto tertoetoep jang bagoes dan besar. Marika keliatannja tida mengenal kasoesahan, tapi meloeloe hidoep dalem kagirangan dan kasenangan. Marika tertawa dan bitjara, tempo dengen mendadak itoe auto direm keras sekali hingga ampir brenti. Di depan itoe kandara'an ada saorang lelaki moeda jang menjebrang djalanan dengen tida menengok-nengok lagi.

Dari tiga gadis jang berada dalem itoe kandara'an, doea antaranja itoe waktoe lantes djoega berkata de­ ngen soeara jang menjataken pengrasa'an koerang seneng; „Si Dogol, ampir ia kagiling: tida maoe kagiling sekali!" Gadis jang katiga tjoema mesem sadja.