Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/7

Halaman ini tervalidasi
1. SUATU PERTJAKAPAN

Seorang laki-laki dan seorang wanita bertjakap-tjakap tentang kedudukan kaum wanita didunia. Silaki-laki dengan semangat mempertahankan pendapatnja, bahwa manusia hanja baru akan berbahagia, bila wanita dalam hal keuangan tidak lagi bergantung pada orang laki-laki. Keadaannja akan demikian, kalau ia djuga mempunjai djabatan sebagai orang laki-laki; atau setjara begaimanapun bekerdja, sehingga ia menerima upah berupa uang.Kata silaki-laki: „Kehidupan keluarga akan bertambah baik kalau perempuan dapat berdiri sendiri dan tidak terpaksa tinggal dengan suaminja karena takut tidak dapat makan dan pakaian. Lihatlah isteriku," katanja. „Dua puluh tahun pekerdjaannja hanja menjelenggarakan rumah tangga. Seandainja ia akan mentjeraikan dirinja dari aku, tentu ia tak akan tahu, bagaimana dapat makan, karena ia tak sanggup bekerdja sebagai apapun djuga."

Lima pulun tahun jang lalu tidak seorang laki-laki akan berkata demikian, karena pada zaman itu orang laki-laki semuanja berpendapat, bahwa tempat perempuan adalah dirumah. Sebaliknja bila lima puluh tahun jang lalu seorang perempuan berani bertjakap sebagai laki-laki itu, tentu ia akan dipudji oleh segala saudaranja kaum wanita, karena mereka pertjaja, bahwa bila kaum wanita dibolehkan sadja mengerdjakan pekerdjaan laki-laki, tentu segala soal dan kesulitan akan selesai.

Akan tetapi.... ketika perempuan itu mendengar perkataan laki-laki itu, ia berpikir. Berpikir, bukan karena laki-laki itu lupa, bahwa rumah harus dibersihkan dan makanan harus dimasak, biarpun siperempuan bekerdja diluar rumah. Ia berpikir, karena timbul pertanjaan dalam hatinja: „Apakah sesungguhnja kebahagiaan seorang wanita tergantung pada uang, mata uang rupiah

5