Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/85

Halaman ini tervalidasi

tangga dan mengusahakan pekerdjaan ladang jang ringan-ringan. Tetapi ada djuga beberapa suku bangsa jang kaum lelakinja tiada lain kerdjanja hanja berburu dan berperang dan kaum wanitanja mengerdjakan segala pekerdjaan. Tiap-tiap orang Negro mempunjai isteri lebih dari seorang. Kekajaanja ditentukan oleh banjaknja isteri dan banjaknja hewannja. Adat ini lama-kelamaan hilang, lebih-lebih semendjak bangsa Negro bertjampur-gaul dengan bangsa-bangsa dari luar Afrika. Di Congo Belgi misalnja permaduan (poligamie) akan dilarang dengan resmi. Tanggal 1 Januari 1951 tidak seorang Negro lagi dibolehkan beristeri lebih dari seorang.

Afrika adalah sebuah benua jang luas dan banjak bagian-bagiannja jang belum didjedjak oleh bangsa-bangsa asing. Didaerah-daerah jang telah dimasuki orang dari luar, kadang-kadang kedudukan kaum wanitanja mendjadi buruk.

Hal ini terdjadi ketika pada masa itu kaum wanita di Eropah sendiri dipandang orang sebagai anggota masjarakat jang rendah deradjatnja dan jang boleh dihinakan. Ada kalanja kedudukan mereka bertambah baik. Kerap kali terdjadi jang demikian, kalau daerah-daerah itu dimasuki zending Kristen dan ukuran-ukuran agama Kristen lama-kelamaan mereka terima. Bagi Nabi Isa lelaki dan perempuan sama dan hak kemanusiaan mereka pun tak berbeda. Lambat-laun permaduan pun hilang djuga.

Tentang kaum wanita di Mesir sudah kami bitjarakan. Didaerah-daerah Islam jang terletak dipantai Utara Afrika keadaan kaum wanita biasanja masih amat buruk, oleh karena daerah-daerah tersebut amat terkebelakang dan miskin.

Achirnja kami hendak membitjarakan keadaan kaum

67