Halaman:Graaf De Monte Christo - 15.pdf/66

Halaman ini telah diuji baca

— 906 —

loe berboewat setengahnja sadja, ija nanti terpendjara lima tahon lamanja, ajahkoe!"

„Apatah ijang kaoe ini maoe bilang?"

„Toewan Cavalcanti !" kata poela Andrea sambil pelok belakangnja Majoor itoe: „kaoe dapet oepahan brapa banjak aken djadi ajahkoe ?"

Itoe Majoor angkat kepalanja dan maoe bitjara. Tapi Andrea lantas berkata poelah padanja dengen soewara perlahan :

„Diamlah! saja nanti bri kanjataän ijang saja ada pertjaja padamoe. Boewat djadi kaoe poenja anak, saja ini ada dapet oepahan 60.000 frank di dalem setahon; sebab begitoe kaoe tentoe mengarti, bahoewa saja tida nanti bilang ijang kaoe ini boekan bapakoe."

Itoe Majoor melihat koeliling dengen merasa koewatir.

„Och, djangan koewatir," kata Andrea: „kita ada berdoewa sadja, dan lain dari begitoe, kita ada bitjara dengen bahasa Italië."

„Orang ada kasih padakoe 50.000 frank," kata itoe Majoor.

„Toewan Cavalcanti !" kata poela Andrea: „apa kaoe pertjaja ada ilmoe tenong?"

„Akoe belon taoe pertjaja sama hal itoe, tapi sekarang akoe moelai pertjaja djoega."

„Kaloe begitoe, tentoe sekali dari sebab kaoe ada poenja kanjataän ijang tegas."

Itoe Majoor mengaloewarken segenggam oewang emas dari dalem sakoenja dan sambil berkata:

„Kanjataän ijang boleh dirasa di tangan, seperti kaoe lihat di tangankoe ini."

„Kaloe begitoe kaoe rasa saja boleh pertjaja, djandjian ijang orang telah briken padakoe?"