Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/40

Halaman ini tervalidasi

— 1054 —

„Sebab apa?"

„Sebab waktoe ia moeda, djoega mendapet itoe hawa" Graaf de Monte Christe mengarti djoega maksoednja ini perbilangan, tetapi dia poera-poera seperti tida mengarti.

„Tefpi," berkata toean Graaf de Monte Christo, „kaloe kaoe timbang ijang Albert tida sampe kaja aken bernikah dengen nona Danglars, tetapi begitoe djoega kaoemoesti mengakoe jang dia poenja nama sampe bagoes."

„Itoelah betoel; tetapi kita lebih soeka pada kita poenja nama sendiri," menjaoetlah toean Danglars.

„Soenggoeh, kaoe poenja nama soedah kesohor, tetapi dia soedah di koerniahin gelaran, ijang orang soedah timbang pantes aken dia. Begitoe djoega kita sendiri mengarti, jang kaoe lebih berkenan dengen gelaran bangsawan ijang soedah koeno, dari pada galaran bangsawan jang baroe doea poeloeh taon lamanja."

„Ja, itoe betoel sekali," mendjawab toean Danglars dengen mèsem, maka itoe kita lebih soeka toean Andrea Cavalcanti aken di djadiken mantoe dari Albert de Morcerf."

„Tetapi", berkata lagi Monte Christo, „kita rasa jang de Morcerf tida oesah menoendoek pada Cavalcanti".

„De Morcerf?.... Dengerlah toewan Graaf," mendjawab toewan Danglars; „kaoelah se-orang ijang boediman, boekan?" „Kita rasa begitoe."

„Dan kaoe djoega faham dalem hal alamat tjap bangsa?"

„Boleh djoega?" „Maka kaoe liatlah warna alamatnja kita poenja tjap bangsa; itoelah lebih tetep, dari poenjanja toewan De Morcef,"

„Sebab apa?"

„Sebab, kaloe kita, dari pada lahiran, boekannja baron,