Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/56

Halaman ini telah diuji baca

— 1070 —

bawa itoe bangke ?"

„lja, kage boekan soedah bilang sendiri itoe" mendjawab njonja Danglars: „aken soepaja dapet tanda kanjataän.

„Tida, njonja, boekanlah begitoe: orang tida simpen satoe bangke sampe satoe taon lamanja; soedah tentoe orang mengoendjoeken pada politie, dan kasi katrangan padanja. Maka ini semoewa tida bisa djadi."

„Apatah lagi? koewatir. "bertanja Hermine dengen hati

,,Soedah tentoe kadjadian satoe hal lebih sanget ngerinja aken kita orang; boleh djadi ijang itoe anak masih hidoep dan di toeloeng oleh pendjahat itoe."

„Apa boleh djadi ijang kita poenja anak masih hidoep, kaoe koeboerken? Kaoe tida preksa betoel dan koeboerken dia? . . . 0! . . . . . . ". Njonja Danglars berdiri dari korsinja dan mengantjam pada toewan Procureur Radja dengen memegang tangannja.

„Siapatah ijang taoe? Kita tjoema bilang sadja pada kaoe ijang ini boleh djadi," mendjawab toewan de Villefort dengen hati sedih.

„Astaga, kita poenja anak! Kasian kita poenja anak", bersambatlah njonja Danglars dengen mendjatohken lagi badannja di atas korsi, serta mengosok aer matanja dengen sapoetangannja.

Toewan de Villefort berasa koewatir ijang nanti njonja itoe djatohken marahnja padanja, makalah aken membikin takoet pada njonja Danglars dia berkata:

„Kaoe tentoe djoega merasa, ijang kaloe betoel apa ijang kita bilang ini, boleh mendjadiken kita orang poenja katji lakaän, sebab itoe anak hidoep, dan kaloe ada orang ijang