Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/66

Halaman ini tervalidasi

— 1080 —

begitoe sanget aken mengawinken sama nona Valentine, set perti toewan Danglars kepingin kawinken nona Eugenie. Tentoe soesah sekali, aken djadi ajahnja anak perampoean ijang soedah sampe oemoer aken dinikahken."

„Tetapi adatnja toewan d'Epinay lain sekali dengen kaoe, dia pikoel kasoesahannja dengen sabar,"

„Ia, dia poenja perboewatan lebih baik dari kita, dengen soenggoe hati dia timbang ini perkara dan sekarang dia soedah bitjaraken dari bakal roemah tangganja. Sałamanja itoe dia menghormatin toewan de Villefort."

„Jang memang pantes djoega, boekan?"

„Kita rasa betoel djoega; toewan de Villefort memang sa-orang ijang keras hati, tetapi sa-orang ijang adil djoega."

„Baik, mendjawab Monte Christo, begitoe djoega, ialah kaoe tida nanti samaken dengen toewan Danglars."

„Barangkali, sebab kita tida oesah kawin dengen poetrinja," menjaoctlah Albert.

„Soenggoe, sobat, berkata Monte Christo, „kaoe sa-orang ijang angkoe sekali."

„Kita?"

„Ja, kaoe, tetapi ambillah satoe roko."

„Dengen soeka hati. Maka sebab apatah kita angkoe?"

„Ja, kaoe tida soedi aken kawin dengen nona Danglars. Tjobalah kaoe tervesken ini perkara, tentoe, kaoe nanti tida doeka hati."

„Apa!" bernjambatlah Albert dengen goesar.

„Ja, toewan Burggraaf; orang tida nanti paksa pada kaoe. Tetapi sesoenggoehnja," berkata Monte Christo, „apalah kaoe hendak mempoetoesin pertoendanganmoe dengan nona Danglars?"