Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/13

Halaman ini telah diuji baca

— 1143 —

Kaloe begitoe, Valentine," berkata poela toean Morrel: ,,lagi sekali kita moesti bilang, ijang kaoe poenja perkataän betoel. Soenggoeh, kitalah seorang ijang bodoh dan kaoe soedah menjataken, ijang hati tjinta boleh bikin gila pada orang. Kita bilang trima kasih pada kaoe, ijang kaoe tinggal bitjara dengen sabar pada kita. Ialah apa boleh boewat, soedah tentoe ijang kaoe besok di toendangken dengen toean Frans d'Epinay dan soerat perdjandjian nikah di tetepken dengen kaoe poenja tanda tangan dan tanda tangannja toean d'Epinay, di atas kaoe poenja maoe sendiri."

„Soenggoeh, Maximiliaan kaoe poenja perkataän ini memoetoesken kita poenja pengharepan," berkata Valentine: ,,kaoe soedah meloekahin kita poenja hati. Tjobalah kaoe bilang pada kita, apa ijang kaoe nanti bikin, kaloe kaoe poenja soedara prampoewan sendiri berboewat, apa ijang kaoe soedah adjar pada kita?"

„Nona" mendjawab toean Morrel dengen doeka hati:,,kita sekarang tjoema pikir, di atas kita poenja diri sendiri dan kita tida menginget pada orang lain, kita tida berpikir hal lain lagi, dari apa ijang mendjadi kita poenja kehendakan. Satoe taoen lamanja kita soedah kenal pada kaoe dan dari itoe waktoe, tjoema kaoe poenja katjintahan ijang mendjadiken kita poenja pengharepan, satoe kali kaoe soedah bilang ijang kaoe tjinta pada kita dan dari pada itoe waktoe kita poenja pengharepan tida lain, tjoema aken menikah dengen kaoe, inilah ijang mendjadi kita poenja pengharepan. Sekaranglah itoe pengharepan soedah linjap, sebab kaoe sendiri soedah bilang, ijang kaoe maoe toeroetin kamaoeannja kaoe poenja orang toea."