Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/20

Halaman ini telah diuji baca

— 1150 —

tida maoe membri ampoen pada kita. Maka dengerlah, Maximiliaan, kaloe dengen akal, atawa dengen memoehoen, atawa dengen lain-lain hal, kita poenja nikahan dengen Franz bisa di moendoerken, apatah kaoe maoe bernanti?"

„Kita soempah aken bernanti, seperti kaoe djoega bersoempah, ijang ini nikahan tida nanti di djadiken dan biarlah kaoe di tarik ka hadepan hakim atawa di hadepan imam, kaoe tetep tinggal membilang tida maoe nikah dengen toewan d'Epinay." berkata toean Morrel,

„Kita soempahlah itoe, Maximiliaan, di atas segala apa ijang, kita tjinta di dalem doenia." mendjawab nona Valentine.

,,Maka kita orang bernanti sadja," berkata toean Morrel. Baiklah kita orang bernanti," mendjawab poela nona Valentine, dengen tarik napas legah,,,sebab boleh ada bebrapa hal, ijang nanti bisa menimboelken kita orang poenja kaslamatan."

,,Kita pertjaja pada kaoe, Valentine," berkata toean Morrel, ,apa ijang kaoe hendak bikin, semoea kita timbang baik, tjoema kaloe kaoe poenja ajah, dan njonja de Saint Meran paksa pada kaoe, aken tetepken soerat perdjandjian menikah dengen toean d'Epinay pada besok pagi. . ...?

,,Kaoe taoe, apa ijang kita soedah djandji padamoe, Morrel"

,,Maka kaoe tida taro tanda tangan.......?

,,Tida, lantas kita dateng pada kaoe dan bersama-sama kita orang nanti lari, tetapi sampe pada itoe waktoe, kita orang moesti sabar doeloe, dan djanganlah ketemoe satoe sama lain, sebab boleh djadi nanti ketahoean, kaloe soedah ketahoean, tentoe kita orang tida nanti bisa melindoengken diri lagi, sebab kita poenja ajah, besar koewasanja."