Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/32

Halaman ini telah diuji baca

— 1162 —

lamanja kita denger bebrapa hal ijang amat ngeri aken kita, hal ijang sanget doerhakanja, maka kaloe kita moesti pertjaja itoe semoea, tentoe kita mendjadi gila."

,,Apatah tida ada lain orang dari kita, soedah dateng pada njonja de Saint Méran ?" bertanja toewan docter.

Tida ada satoe manoesia."

,,Apa barangkali ada obat soedah di soeroeh ambil dari roemah obat, ijang boekannja dari kita poenja permintaän?"

„Tida."

„Apatah njonja de Saint Mérant ada poenja moesoe?"

,,Kita tida kenal satoe orang moesoenja."

,,Apatah barangkali ada orang ijang poenja pergoenaän di dalem kamatiannja njonja de Saint Méran ?"

,,Astaga Allah, tida ada satoe orang, tjoema kita poenja poetri sendiri, ijang mendjadi ahliwarisnja, ialah Valentine..........Oh! kaloe sekedjab sadja kita bisa dapet ingatan ijang begitoe doerhaka, tentoelah kita lantas boenoeh diri," berkata toean de Villefort.

Astaga, sobatkoe," mendjawab toean docter:,,djanganlah kaoe bersangka ijang kita menoedoeh satoe manoesia, siapa djoega, itoe tida; kita tjoema bitjara dari hal ijang kedjadjan dengen tida di sengadja, sebab matinja njonja de Saint Méran djoega adjaib. Begimana djoega, apa ini kamatian kedjadian dengen sengadja di bikin, apa tida, kita poenja hati soetji, paksa pada kita aken membilang njata-njata di dalem hal ini, dan kaoe moesti preksa ini perkara."

,,Pada siapa? Begimana? Dan dimana ?" bertanja toean de Villefort.

,,Apatah Barrois tida bisa kliroe, ijalah seorang jjang oemoernja soedah amat toea, barangkali ija soedah