Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/34

Halaman ini telah diuji baca

— 1164 —

ini kali ada kliroe, sebab begimana djoega manoesia pinter ada kliroenja."

"Dengarlah, toean de Villefort!" berkata toean docter: ,,apatah kaoe pertjaja pada kita?"

,,Sebab apatah kaoe tanjah itoe ? Apatah ijang mendjadi kaoe poenja kahendakan ?"

„Aken soeroeh dateng pada laen toean docter: nanti padanja kita tjerita segala apa ijang kita soedah liat dan apa ijang kita djoega soedah preksa dari hal sakitnja dan matinja njonja de Saint Meran, dan kita orang berdoea nanti boeka badannja njonja de Saint Meran aken priksa dengan betoel."

"Soepaja dapet tandanja ratjoen ?" bertanjah toean de Villefort.

Tida, boekanja ratjoen, itoe kita tida bilang; tetapi nanti kita orang priksa dan tentoe djoega dapet pernjata-an, ijang njonja de Saint Méran soedah mati lemas, tida dari pada penjakit, dan kaloe soedah mendjadi terang ini pada itoe papriksaän, maka kita nanti bilang pada kaoe. Kaloe ini soedah kedjadian dari pada koerang hati-hatinja, djagalah baik pada kaoe poenja orang-orang dan kaloe ini soedah dibikin dari pada kabentjian, maka awaskenlah kaoe poenja moesoeh."

,,Astaga Allah, apalah ijang kaoe soedah minta pada kita, toean d'Avrigny!" berkata toean de Villefort; „srenta lain orang dapet taoe ini rasia, tentoe ini perkara lantas moesti di priksa; dan papriksa-an hakim dalem kita poenja roemah. O, itoelah tida boleh djadi? Tetapi, kaloe betoel kaoe poenja maoe begitoe, kita nanti djadiken djoega. Soenggoeh, barangkali kita moesti bikin begitoe djoega, sebab di atas kita poenja pangkat, kita moesti