Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/41

Halaman ini telah diuji baca

— 1171 —

,,Oh, ija," berkata Valentine,,,aken tetapi ada satoe sadja takoetkoe, ija itoe: aken meninggalken sendirian toeboehnja akoe poenja néné ijang baik, sebab akoe kataken pada dirikoe, akoe sendiri aken mendjaga itoe."

Valentine," berkata Morrel,,,kamatian itoe, mendjaga toeboehnja sendiri."

„Ja," djawab nona itoe; „kendati begitoe djoega tjoema. sabentaran sadja . . . . . ajo!"

Valentine berdjalan liwatin gang dan laloe toeroen tangga ijang ketjil dan masoek ka kamarnja Noirtier. Morrel toeroet padanja dengen djalan berdjingke-djingke. Di depan pintoe kamar, dia orang ketemoe djongos ijang toewa.

„Barrois," berkatalah Valentine,,,kontji pintoe dan djangan kasi orang masoek." Abis Valentine masoek lebi doeloe ka dalem.

Noirtier masih doedoek di korsi malesnja sembari pa- sang koeping, dia soedah dapet taoe semoewa hal, sebab djongosnja ijang toewa itoe soedah tjerita padanja, maka dia memandang ka pinioe dengen mata orang ijang amat melit adanja; dia dapet liat Valentine, maka matanja seperti mehjala.

Djalannja dan roepanja itoe nona seperti ada barang ijang amat berat di pikirnja, hingga tergerak hatinja itoe orang toewa. Matanja ijang tadi seperti menjala, sekarang mendjadi seperti hendak masoek teroes meliat ka dalem hatinja.

Katanja Valentine dengen soewara beboeroe-boeroe:,, Tjang ijang tertjinta dengerlah ijang betoel. Tjang taoe ijang nénékoe de Saint Méran soedah meninggal, ada kira-kira sadjam lamanja, dan akoe sekarang, tida ada lain orang di doenta ijang sajang pada akoe, melaenken Tjang sendiri."