— 1185 —
ngoewatirken akoe, ija itoe begimana nanti djadinja sama si Franz kaloe dia soedah kawin, sebab papa tjangnja itoe nona tida bisa berpisahan dari tjoetjoenja; ach, mana si Franz?"
,,Ach dia doedoek di kreta ijang pertama di blakangnja kreta mati, bersama-sama toean de Villefort, sebab toewan de Villefort soedah samain dia sebagi sanaknja."
Ampir di semoewa kereta ijang mererot di blakang kreta mati orang-orang pada bitjara, seperti tadinja, marika itoe sekalian pada tida abis heran ijang kematian orang kedoewa ini begitoe lekas bertoeroetan. Aken tetapi di dalem mana mana kreta ijang ikoetin itoe kreta mati, orang tida sekali bisa doega, ada satoe resia ijang amat besar ija itoe soewatoe resia ijang di boeka oleh docter d'Avrigny pada toean de Villefort, koetika dia orang djalan-djalan pada satoe malem.
Perarakan orang mati ini ada kira-kira satoe djam di djalanan maka sampelah di depan pintoe tempat pekoeboeran. Awan senang, tida ada angin, sahingga poehoen-poehoen sekalian membriken hormat pada maitnja kedoewa orang itoe, ijang hendak di bawa ka tempat ija bersenang. Soewara orang ijang berdjalan toeroet itoe peti mati di bawa ka lobang batoe koeboeran membikin sedih hati, Di antara orang-orang ijang toeroet berdjalan itoe ada keliatan djoega toewan Morrel. Chateau Renaud lantas kenalin dia, ija sengadja dateng ka tempat pekoeboeran naik kretanja ijang enteng. Morrel ada sendirian, roepanja poetjat dan diam sekali.
Mala katanja Chateau Renaud sembari masoeken lengan tangannja di tangannja toewan Kapitein itoe ijang tergantoeng lemas sepandjang badannja.
Kaoe ada di sini? Apakah kaoe kenal djoega sama toe-
