— 1192 —
Villefort. Maka toewan de Villefort lantas kempit tangannja teroes bawa padanja pegi masoek ka kamar ijang besar.
Di kamar depan, Valentine dapet liat sama Barrois ijang pandang padanja, seperti orang ijang soedah poetoes pengharepannja. Tida lama njonja de Villefort dateng di kamar besar bersama-sama si Eduard ijang ketjil. Maka njata kaliatan ijang njonja de Villefort ini, djoega toeroet memikoel doeka tjita familienja; moekanja poetjat dan romannja seperti orang ijang tjape sanget.
Dia doedoek, abis Eduard di taro di pangkoenja dan kadang-kadang dia pelok keras-keras anaknja ijang di sajang sanget. Sebentar lagi kadengaran soewaranja doewa kreta dateng masoek di pekarangan. IJang satoe kretanja notaris dan ijang satoenja kretanja Franz bersama-sama temennja. Maka dalem sekedjab sadja, sekalian marika itoe soedah berkoempoel di dalem kamar ijang besar. Valentine kaliatan poetjet sekali, hingga oerat-oerat di tempelengannja dan di djidatnja pada timboel sakoeliling, matanja dan pipinja poen mendjadi bening.
Njatalah kaliatan ijang Franz mendjadi sedih, dia tida bisa semboeni rasa doeka tjitanja. Chateau Renaud dan Albert berpandang satoe sama laen dengen heran, dia orang masih inget oepatjara ijang baroe abis di saksikennja di tempat pekoeboeran, maka barang ijang aken djadi sekarang ini, roepanja poen tida koerang sedih dari pada ijang tadi.
Njonja de Villefort ada doedoek di bajangan blakang gordijn beloedroe dan selama-lamanja dia menoendoeken kepalanja, hingga soesah orang dapet liat moekanja, apa ijang di pikir di dalem hatinja.
Toean de Villefort seperti sari-sari, moekanja tida berobah.
