— 1202 —
kali maoe ijang itoe soerat-soerat di batja oleh toewan Franz?" "Ja."
„Na toewan baron denger sendiri? Akoe poenja papa tjang minta biar toewan sendiri batja itoe soerat-soerat." berkata Valentine.
Toewan de Villefort mendjadi tida sabar, maka katanja: „Kaloe begitoe marilah kita doedoek sadja doeloe, sebab tentoe lama kaoe batja.".
Toewan toewa seperti berkata dengen matanja „ajolah doedoek doeloe."
Franz boeka tali boengkoesan itoe soerat-soerat; di dalem kamar itoe sepi sekali, tjitjak merajap ampir kadengeran. Sidang begitoe, moka toewan Franz moelai batja:
(teks tidak terbaca) Verbaal dari pada persidangan perhimpoenan boneparte, di djalanan st. Jacques, pada tanggal 5 Februari 1815."
Franz brenti.
„Astaga, tanggal 5 Februari 1815, ija itoelah djoestroe tanggalnja, ijang akoe poenja papa mati terboenoe."
„Valentine dan de Villefort tinggal berdiam seperti orang bisoe, tjoema matanja toewan toewa seperti mengataken: „ajo batja teroes."
„Tetapi di itoe waktoe akoe poenja papa betoel pegi dari itoe persidangan perhimpoenan lantas dia ilang."
Matanja toewan Noirtier seperti mengataken: „Batja teroes."
Maka Franz d'Epinay teroes membatja begini:
„Jang bertanda tangan di bawah ini Louis Jacques Beau- regard, luitenant kolornel dari artillerie, Etienne Duchamp, brigade-generaal dan Chaude "Lecharpal, inspecteur dari