Halaman:Graaf De Monte Christo 30.pdf/57

Halaman ini tervalidasi

— 1787 —

toewan Noirtier.

Njonja Villefort ijang tida taoe ija di pandang, seperti terpandang oleh binatang boewas ijang hendak menerkam dia, selagi maen sama anaknja dengen manis, seperti saorang iboe ijang tjinta anaknja.

Maka Villefort djoega dapet liat ijang ija sendiri sekarang kena di pandang oleh toewan Noirtier, hingga Villefort ampir tida madjoe lagi barang satoe tindak.

Villefort tida maoe tinggal lamaän diloewar. Ija berdjalan pelahan-pelahan ka roemah, maka ija tida brani angkat moeka, sebab di rasanja pemandangan toewan Noirtier itoe seperti sinar api ijang membakar. Sebab dalem pemandangan itoe, seperti orang toewa itoe hendak menoendjoek hati dengkinja, seperti ija hendak kasi ingat sama Villefort, pada oetangnja ijang belon terbajar

Sembari berdjalan masoek, maka Villefort berkata dalem dirinja: „baiklah toewan sabar sadja lagi satoe hari, apa ijang akoe bilang satoe kali, tida bole terobah lagi.“ Villefort masoek lagi ka dalem kamarnja aken bekerdja.

Di waktoe malem, semoewa orang soedah tidoer poeles, tetapi Villefort sendiri tida tidoer, ija tinggal sampe besokan pagi sembari membatja segala roepa pepriksaän, soepaja bole di banding sama laen-laen pepreksaän, aken membikin terang benar perkara ini.

Pada besok harinja, ija itoe hari Senen, maka pengadilan nanti moelai doedoek, Villefort poenja hati tida terlaloe girang, ija tidoer sabentaran, tetapi ija tida bisa tidoer senang, sama sekali ija kaget, soedah lama pagi. Maka katanja:

„Nah ini harilah, maka pedang ijang teradil, bakalan di hoenoes aken membinasain orang ijang bersalah. Ija seperti