Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 1.pdf/56

Halaman ini tervalidasi

50

amarah di dada: »Mercedes saorang merdika boekan? Sebab itoe boleh sekali ia toeroet soeka sendiri dan tjintai siapa jang ia maoe.”

»O, kaloe kaoe ingat bagitoe!” kata poela Caderousse: lantas adalah lain perkara! Akoe soedah ingat, bahoewa kaoe ini saorang Catalaan, dan orang telah tjerita padakoe, bahoewa saorang Catalaan tiada nanti kasih dirinja dioendoerken oleh moesoehnja di dalam hal katjintaän; malah orang telah berkata djoega, bahoewa kaoe ini, Fernand bisa berlakoe gemas di dalam hal membalas sakit kapada orang.”

Fernand tersenjoem, salakoe hendak berkata bahoewa benar sekali kata Caderousse itoe. Aken tetapi ia lantas berkata: »Saorang jang bertjinta tiada bisa berhati gemas.

»Kasihan!” kata Danglars, seperti dengan sabenar-benarnja ia ada merasa kasihan: sobat kita Fernand ini tiada kira, jang ia nanti melihat Dantes datang dengan terkoenjoeng-koenjoeng! Brangkali djoega ia ada sangka, bahoewa Dantes soedah mati, atawa soedah tjintai prampoewan lain!”

»Demi kahormatankoe,” kata Caderousse jang soedah moelai merasa mabok: »di dalam hal Dantes datang di sini dengan slamat, boekanlah Fernand sendiri sadja jang merasa tida enak! boekankah bagitoe, Danglars?”

»Benar sekali, sahoet Danglars: »dan ampir akoe brani bilang, bahoewa adanja hal ini nanti