Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 1.pdf/60

Halaman ini tervalidasi

54

ia tida pantas bagitoe, kaloe boekan minoem njali: ini satoe bantoug tinggi jang dirampas nona katjintaännja dari depan hidoeng sendiri, ia hiboer sadja hatinja dengan mengadoeh dan menangis sa-lakoe anak ketjil. Sedang bagitoe, ia bisa mengaloewarken kilat dari pada mata, seperti oraog-orang Spanje dan Sicilië, jang amat pande membalas sakit pada sasama manoesia; lain dari bagitoe, kepalannja bantong ini ada sampe besar aken dipak-remoekken kapala banteng, seperti kampaknja toekang djagal. Tapi toch ia lembek sekali! Soenggoeh itoe Edmond ada beroentoeng bagoes amat: ia nanti- kawin sama itoe nona eilok, ia nanti djadi ka itein- dan nartti tertawaï kita-orang .... jaitoelah saände- akoe berdiam sadja."

 Sambil kataken itoe omongan jang paling belakang, Danglars itoe tersenjoem.

 »Hola! kata poela Caderousse dengan triak sambil menoernboek pada medja: »hei! Edmond! apa kaoe tiada lihat sobat-sobatmoe. atawa kaoe- soedah djadi angkoeh sekali?"

 »Tida, sobatkoe Caderousse!" sahoet Dantes : »boekan sekali akoe ini djadi angkoeh, hanja ada merasa amat beroentoeng, hingga tiada beringat pada hal lain."

 »Kaloe bagitoe, ada lain perkara," kata Caderousse: »Haha! tabe Njonja Dantes!"

 Mercedes memanggoet, laloe berkata: »Nama itoe belon djadi poenjakoe, dan di tanahkoe orang