Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 3.pdf/13

Halaman ini tervalidasi

7


»Kami boekan berkata aken kaoe, Toewan de Biancas!" kata poêla Baginda: »kerna maski kaoe sendiri tida dapatken apa-apa, kaoe poen soedah merasa djoega, apa jaug haroes diperboewat olehmoe; djika lain orang, brangkali djoega ia tida ladeni ini toewan Villefort jang membawa warta, atawa pandang wartanja itoe seperti soewatoe djalan aken dapatken kaoentoengan diri sendiri sadja."

Ini omongan Baginda ada mengorek pada itoe kabar, jang telah dikataken oleh itoe mantri politie di dalam djam jang baroe laloe.

Villefort mengarti maksoedaja Baginda Radja, Tapi Villefort ini tida toeroeti girangnja hati, oleh kerna dipoedji oleh Baginda, hanja ia merasa takoet. kaloe-kaloe nanti dimoesoehi oleh itoe mantri politie, kendatipoen ampir ia ada merasa dengan tantoe, bahoewa mantri itoe aken terpetjat dari djabatanja. Dengan sabenarnja djoega Villefor titoe haroes merasa takoet; kerna itoe mantri politie jang maskit.jjoen berkoewasa besar, soedah tida bisa mendapat kaoe niatannja Napoleon, ia boleh lantas mendapat kaoe rasianja Villefort, kaloe sadja ia tjoba periksa Edmond Dantes jang ada terpendjara. Oleh kerna demikian adanja hal, maka Villefort itoe tida memibanting, hanja mengangkat pada itoe mantri politie,

»Toewankoe!" kata Villefort tioe pada Baginda: perkara jang telah terdjadi itoe, ada terbit dengan berkoenjoeng-koenjoeng dan dengan lekas sekali, hingga njatalah djoega pada toewankoe, bahoewa