Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/24

Halaman ini tervalidasi

— »Biarlah kaoe moelai mengadjar! akoe ingin sekali mendapat pengataoean.”

Doewa orang toetoepan itoe lantas menantoeken, bahoewa di hari esok peladjaran nanti moelai dibriken kapada Dantes, dan apa jang telah ditantoeken itoe, dilakoeken djoega.

Dari sebab (Dantes berotak terang, maka gampanglah ia mengarti aken segala hal jang diadjarken kapadanja, dan dari sebab koewat ingatannja maka di dalam tempo satengah tahon sadja ia soedah moelai bisa bitjara dengan bahasa Syanjol, Inggris dan Duitseh.

Sabagimana ia telah berdjandji pada Faria, ia tida bitjara lagi dari hal minggat: setaoelah dari sebab soeka beladjar, ia djadi loepa sama kamerdikaan diri sendiri, setaoelah dari sebab ia biasa pegang betoel djandjinja, —ia tida merasa kesal seperti doeloe.

Sasoedahnja satoe tahon berlaloe, Dantes itoe boleh dikataken telah'djadi saorang lain.

Sedang bagitoe, Faria ada kalihatan seperti ada berdoeka hati, dan kadoekaannja itoe tambah: menambah. Sering kali ia doedoek berdiam dan kalihatan seperti orang jang berpikir: sering kali ia menarik napas pandjang, berbangkit dengan ter koenjoeng-koenjoeng dan berdjalan moendar-mandir sembari toendoek.

Pada soewatoe hari, sedang moendar-mandir bagiatoe, ia berdiri diam dengan terkoenjoeng-koenjoeng dan berkata sambil menapas:

»O, saande tida ada pengawal!"

»Tida nanti ada pengawal lagi, kaloe sadja kaoe maoe,”" kata Dantes kapadanja itoe.

— »Akoe telah bilang paamoe, akoe tiada maoe memboenoeh orang.” :

— »Aken tetapi pemboenoehan itoe, sainde dilakoeken, boekanlah lain adanja, hanja satoe pemboenoehan aken belain diri sendiri jang terkenaja."

— »Biarpoen bagitoe, akoe trananti bisa lakoeken itoe.”

— »Tapi kaoe toch beringat pada hal itoe?"

— »Ja, akoe ingat salamanja: akoe poen belon taoe loepaken itoe."

—-»Dan kaoe soedah dapatken djoega atoeran jang bagoes, boekan ?”

—»Ja, kaloe sadja orang taro pengawal jang boeta serta toeli di itoe galderi di loewar kamar ini.”

— »Ia nanti djadi boeta dan djadi toeli!”

— »Djangan! o, djangan sekali!"

Dantes maoe bitjara teroas dari perkara itoe, tapi Faria gojang kapala dan tida maoe menjahoet.

Lagi tiga boelan soedah berlaloe.

Pada soewatoe hari Faria berkata pada Dantes: »Apa kaoe bertenaga besar?”

Dantes tida menjahoet, hanja ambil Faria poenja pahat, laloe bengkokken itoe dan lempangken kombali dengan gampang di hadepan Faria,