Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/44

Halaman ini tervalidasi

Dantes lantas rebahken orang toewa itoe.

»Sekarang sobatkoel” kata poela Faria: »kerna akoe maoe tinggalken kaoc aken salamanja, akoe bersoekoer kapada Allah, jang telah datangken kaoe kapadakoe ini aken djadi pengiboer hati jang doeka, akoe harap, jang kaoe nanti beroentoeng bagoes. Akoe berkati kaoe, anakkoe!"

Dantes lantas berloetoet di depan pembaringan 1Faria, sambil taro kapala di pinggir pembaringan itoe.

»Tapi dengarlah apa jang sekarang akoe kataken padamoe di ini sait jang pengabisan,” kata poela Faria: sitoe harta pendemannja kardinaal Spada ada dengan sahenaruja. Dengan koernia Allah dini waktoe akoe dapat melihat ka dalam boemi. Akoe lihat harta pendeman itoe ada di dalam gowa, dan akoe merasa mabok, oleh kerna gomilangnja harta itoe. Kaloe kaoe beroentoeng bisa terlepas dari ini pandjara, biarlah kaoe ingat, bahoewa pandita Faria jang bertjilaka dan dikataken gila oleh orang samoewa, tida gila adanja. Biarlah kaoe "lantas pergi ka Monte-Cristo, ambil itoe harta pendeman dan goenaken itoe aken senangken badan dan hati, kerna kaoe soedah menanggoeng banjak kasengsarain."

Satelah habis bilang bagitoe, Faria itoe lantas keredjatan. Dantes angkat kapala pandita itoe, jang lantas berkata padanja: »Slamat tinggal! slamat tinggal...”


nanti doeloe! nanti doeloe! djanganlah kaoe tinggalken akoe!” kata Dantes dengan berdoeka sangat:

»Matakoe gelap," kata poela Faria dengan soewara perlahan: »slamat tinggal, dan djanganlah kaoe loepaken Monte-Cristo !”

Sahabis bilang bagitoe, lantas sadja Faria itoo berdiam dan moeloetnja djadi berboesa, sedang antero badannja berkeredjatan. Sasoedah badannja itoe tida bergerak-gerak lagi, Dantes lantas ambil piso, boekaken moeloet si pandita dan tetesi obat ka dalamuja. Tempo soedah menoenggoe lama, dan Faria tida djoega djadi sedar, Dantes lantas toewang saidlanja obat jang katinggalan ka dalam moeloet Faria.

Komoedian orang toewa itoe djadi keredjatan kombali dan memboekaken mata, tapi sigra djoega ia tida bergerak lagi. Edmond tinggal menoenggoe, tapi mingkin lama, toeboehnja Faria djadi semingkin dingin, debar-debar hatinja poen semingkin hilang. Achir-achir njatalah kapada Dantes, bahoewa Faria itoe telah wafat.

Di itoe waktoe mata-hari soedah moelai terbit, dan Dantes melihat njata, jang moekanja Faria telah djadi bersemoe biroe, terlibih poela bibirnja.

Sebab soedah moclai siang, maka poelanglah Dantes ka kamarnja sendiri, dan sigra djoega cipier datang padanja aken bawa makanan. Njata pada Dantes, jang cipier itoe belon datang pada Faria,