Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/14

Halaman ini tervalidasi

VI

nja, wadjiblah atas tiap-tiap orang mengoerangi tjita-tjitanja itoe.

Besarnja bahaja meroesakkan barang jang telah beroerat-berakar itoe, tidak terkirakan. Dan kalau kedjadiannja mendoekatjitakan, maka doekatjita itoe tiada selamanja dapat dihilangkan orang. Itoelah sebabnja maka kerap kali kami terpaksa menahan hati kami, soenggoehpoen sebenarnja kami lebih soeka sama-sama bergirang hati dengan R. A. Kartini dan saudara-saudaranja dalam hal memoeliakan tjita-tjita meréka itoe.

R. A. Kartini sendiri merasa berat tanggoengannja dalam hal membiarkan saudara-saudaranja jang perempoean bersamasama bekerdja dengan dia akan menjampaikan maksoednja itoe: „Saja tahoe, djalan jang saja hendak djalani dan toeroeti ialah soeatoe djalan jang soesah, jang penoeh ditaboeri dengan doeri dan randjau, dan banjak lekoek-lekaknja; djalan itoe sangat berbatoe-batoe, toeroen naik dan litjin ; ja, djalan itoe beloem lagi ditebas."

Tetapi saudara-saudaranja menghiboerkan dia dengan perkatakan ini: „Boekan kakanda, boekan orang lain jang dapat memberi kami tjita-tjita, djika benihnja tidak ada pada kami sendiri. Bagaimanapoen djoega kita pergi bersama-sama, baik kesoerga ataupoen kenaraka."

Adapoen jang disoekaï R. A. Kartini pengetahoean, soepaja moedah ia dapat mendjalankan pekerdjaannja jang telah didjandjikannja dalam hatinja sendiri, jaïtoe menambahi kepandaian dan boedi perempoean Djawa, soepaja ia tjakap memeliharakan anak-anaknja. Lain dari pada itoe meiepaskan anak perempoean Djawa dari pada kawin terpaksa dan dari segala ganggoean jang mengoerangi kebébasan si anak itoe. Dengan tjara demikian R. A. Kartini hendak menjampaikan maksoednja, soepaja perempoean-perempoean mendjadi sahabat jang berharga oentoek soeaminja. Dalam pada itoe berapapoen keras hati R. A. Kartini hendak menjampaikan niatnja itoe, iapoen sekali-kali tidaklah maoe mendoekatjitakan ajahanda jang ditjintaïnja.

Adapoen perbédaan Kartini dengan ajahandanja, hanjalah dalam perkara ini sadja, jaïtoe karena R. A. Kartini hendak bébas sama sekali dari pada 'adat-'adat jang lama. Datangnja perbédaan itoe moedah dipikirkan, jaïtoe R. A. Kartini berdiri lebih djaoeh dari 'adat jang lama-lama itoe dari pada ajahandanja. Adapoen ajahandanja itoe anak pengéran Demak jang toea; dari moedanja ia mendapat peladjaran bangsa Eropah seperti saudara-saudaranja djoega; diantara saudara-saudaranja itoe hanjalah regén Demak, Pengéran Ario Hadiningrat, jang masih hidoep. Bagaimana sekalipoen bébas pikiran ajahan-