Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/218

Halaman ini tervalidasi

185

djahat hatinja, maka iapoen masoeklah kedalam naraka doenia. Kamipoen sekarang telah beroebah poela, tetapi bagaimana peroebahan itoe pada hari jang akan datanglah dapat menentoekannja, hanja jang kami ketahoei sekarang, bahwa kami tiadalah lagi anak-anak mandja seperti dahoeloe.

Sekalian barang-barang jang ta' bergoena dibilik kami, kami boeang, kami hadiahkan kepada anak-anak akan pembesarkan hatinja. Bilik anak gadis jang indah dahoeloe, tempat ia bermimpi, bemiat dan berpikir, mengeloearkan kepiloean hati dan tempat tertawa karena kebesaran hati, tempat ia bekerdja memerangi kesengsaraan hidoep dlan tempat menanggoeng 'azab sengsara, sekarang telah beroebah sama sekali. Hanjalah tempat lemari kitab kami jang ta' beroebah dan sahabat-siahabat lama kami masih selaloe bermoeka manis melihat kami, selaloe mendidik kami, dan menambah karib persahabatan kami!

Seorang dari sahabat kami, jaïtoe seorang toea jang tiada dipandang orang lagi, karena ia masoek kaoem koeno, sehingga kalau dilihat roemahnja sampai kedalam, tampaklah oléh kita, bahasa ia masoek bahagian manoesia zaman dahoeloe. Banjak orang jang mengédjékkan orang toea itoe, tetapi kami kasih akan dia dan dialah jang beloem pernah soeka meninggalkan kami dan ialah jang selaloe toeroet bersoekatjita dalam kesenangan kami, dan memberi kami boedjoekan dalam hari kedoekaan. Orang toea itoe............de Genestet. Ialah jang memboedjoek kami pada waktoe jang laloe, jang beloem lama terlampau!

5 Maart 1902 (VIII).

Tahoekah njonia siapa jang selaloe menggambarkan wajang oentoek kami ? Ta' dapatlah toean terka. Ialah toekang ga­melan kami. 'Adjaib kita melihatkan bagaimana pandainja memboeat itoe dengan bagoesnja. Roepan ja pandai menggambar di Djapara, soedahlah mendjadi kebiasaan orang disana. Boedak-boedak ketjil toekang gembala kerbau, bagoes-bagoes wajang digambarnja, baikpoen ditanah, didinding, didjambatan atau dipagar-pagar. Dinding dibelakang roemah kami penoeh dioekir orang dengan gambaran wajang. Kalau pagar djambatan hari ini dipoetihkan dengan kapoer, bésoknja djambatan itoe penoehlah poela dengan gambaran wajang, jang digambar dengan arang atau batoe témbok oléh boedak-boedak, jang bertelandjang boelat, jang penoeh badannja berloemoer dengan loempoer. Soenggoeh amat moedah bagi kami disini akan me-