188
tar anak itoe, karena sekalian itoe diperboeatnja tiada dengan beladjar, tetapi ta' heranlah karena ia anak Djapara. Disini anak gembala kerbaupoen pandai menggambar. Beroentoenglah negeri Djapara itoe! Ta' tahoelah toean betapa besarnja hati kami, karena kami anak Djapara. Banjak poela orang jang tinggal disini menjoempahi kemalangan, karena meréka beroemah dinegeri jang boeroek ini. Perasaan berlain-lainan!
Sekarang sedikit perkara kegadoekan hati. Baroe-baroe ini saja bertanja kepada seorang perempoean pengarang Belanda bagaimanakah menoeroet pikirannja............bahasa Belandakoe. Pekan jang laloe saja dapat soerat dari padanja dan dalam soerat itoe ada tertoempang lagi seboeah soerat dari seorang njonja tempat ia meminta pertimbangan, sesoedah ia telah membatja soeratkoe! Besar hatikoe mendengamja! Pekan jang terlampau itoe poela, saja diminta oléh seorang njonja pengarang seboeah soerat kabar pemadjoekan perempoean, kalau² soeka saja mendjadi pembantoe disoerat kabar itoe, soepaja saja sekali 14 hari menoelis disana. Jang menjampaikan permmtaan itoe, ïalah seorang njonja sahabatkoe dan saja haroes mengirim soerat tiap-tiap soerat kabar itoe dikeloearkan. Sahabatkoe itoe mentjeriterakan peri hal kami kepada njonja itoe dan njonja itoe menjoekaï sekali maksoed kami dan soedi memberi tempat disoerat kabarnja oentoek kami, akan pendidik perempoean Djawa. Dan dalam pertimbangannja patoet benar anak perempoean bangsa Djawa sendiri mengeloearkan soearanja, akan menoendjoekkan kepada bangsa Belanda, bagaimana benar keadaan bangsa Djawa itoe dan menjoeroeh bangsa Belanda itoe mengasihi bangsa itoe. Saja soeka benar memperkenankan maksoednja itoe, tetapi kami haroes lebih dahoeloe mendapat izin dari bapak. Sekarang adalah harapankoe, jang permintaankoe akan dikaboelkannja.
14 Maart 1902 (I).
Pada soeratmoe koelihat engkau berhati masgoel. Boeangkanlah kesoesahan hatimoe itoe, karena beloemlah ada seorang djoeapoen jang berboeat djahat kepadakoe. Tetapi kesoekaankoe mémang soeka menggoenting hati sendiri. Sipat itoe ialah soeatoe kebodohankoe, boekan? Banjak orang berkata: „Penanggoengan itoe boléh mendatangkan kegirangan hati," tetapi tahoekah meréka itoe betapa ganasnja penanggoengan itoe?
Tentang adikkoe telah koetjeriterakan dalam soerat jang dahoeloe. Soenji benar kami sekarang, karena bidji mata, tangkai hati kami ta' ada lagi. Seperti kehilangan saudaralah kami