Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/353

Halaman ini tervalidasi

310

gi dan moelia didoenia toean itoe, atjap kali kedapatan disana, jang kesopanan mendjadi permainan olok-olok sadja?

Kami selaloe berketjil hati melihat pekerti jang kedji-kedji dan jang hina-hina dalam doenia hidoep kami, tetapi djanganlah toean menjangka, bahwa sifat-sifat jang rendah itoe dalam doenia hidoep jang akan kami aroengi, oentoek mentjapai maksoed kami itoe, tidak akan bertemoe.

Barangkali djoega lebih soesah kami menanggoengkan keadaan itoe; karena pada meréka itoe jang namanja telah ada mempoenjaï „kesopanan" sepatoetnja sipat-sipat itoe ta' moengkin ada.

Toean sendiri tentoelah lebih mengetahoei hal itoe dan pada kami; bahwa diantara beriboe-riboe meréka itoe jang dikatakan oléh doenia berboedi pekerti, tetapi jang sebenarnja hanjalah sedikit sadja diantara meréka itoe jang bersipat demikian. Loeas pemandangan dan pandjang pikiran itoe, beloemlah mendjadi kepoenjaan masing-masing orang Eropah, jang menoeroet patoetnja dan wadjibnja telah mestilah hendaknja meréka itoe bersipat demikian; tetapi sedangkan pada kebanjakan salon, jaïtoe bilik jang sebagoes-bagoesnja dalam roemah-roemah orang Eropah jang dihiasi dengan perkakas jang mahal-mahal harganja, tempat menerima djamoe jang pilihan doedoek bertjakap-tjakap, masih ada djoega didapat orang jang doengoe dan bebal, jang ta' loeas pemandangannja.

Sesoenggoehnja tiadalah kami mengira lagi, bahwa negeri Belanda seperti soeatoe negeri dikajangan; bahkan menoeroet penglihatan dan perasaan kami tentang orang-orang Belanda disini, dapatlah kami mengirakan, bahwa dinegeri jang ketjil dan dingin itoe, banjaklah kami akan melihat dan merasaï keadaan jang menjedihkan dan menjakitkan hati.

Adalah orang jang menoedoeh kami, mengatakan, bahwa kami orang Djawa pembohong jang sedjati, ta' boléh dipertjaja, lagi koerang terima kasih.

Hal itoe tiadalah sadja kami batja dalam soerat-soerat, tetapi telah atjap kali kami mendengarnja keloear dari moeloet orang Belanda sendiri . . . . . . . . . . . . . . . . . . disinilah kami dapat mentjoba akan kehaloesan hati orang berkata itoe.

Kamipoen tersenjoem djikalau mendengar atau membatja kata-kata jang terlaloe manis itoet, dan dalam hal itoe terpikirlah oléh kami peri hidoep pergaoelan bangsa Eropah, ja'ni bagaimana meréka itoe telah atjap kali benar menoendjoekkan tanda tjinta, tanda benar dan tanda berhati toeloes kepada bangsa Boemipoetera, dan sebab itoelah maka ia melihat kebawah, dan mentjatji orang Djawa jang pendoesta dan jang soenggoeh ta' boléh dipertjaja itoe, dengan sekalian isi empedoe jang ada didalam peroetnja!