Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/61

Halaman ini tervalidasi

38

bangsa Eropah, jang banjak, ja, amat banjak soeka menjoeroeh mentjioem kaki atau loetoetnja kepada kepala2 negeri bang­ sa Boemipoetera? Mentjioem kaki soeatoe tanda kehormatan jang tertinggi padia bangsa Djawa kepada iboe bapa dan kaoem keloearga jang lebih toea atau kepada kepala2 negeri kami sendiri. Kepada bangsa asing, hanja kami lakoekan dia dengan hati jang enggan, bila ia wadjib dilakoekan. Ja, bangsa Eropah jang demikian mendjadikan tertawa sekali, djika meréka itoe menagih kehormatan itoe dari pada kami; karena jang berhak akan kehormatan itoe, hanjalah kepala-kepala negeri Boemipoe­tera sadja. Kalau residén-residén dan ass.-ass. residén menamakan dirinja ,,kangdjeng" soedahlah lajaknja, tetapi djika mandoer2 keboen dan djambatan dan bésok barangkali setasioen chef menjoeroeh boedjangnja memanggilkan „kangdjeng" kepadanja, boekankah pekerdjaan jang sebodoh-bodohnja itoe? Tahoekah orang-orang itoe arti kata „kangdjeng?" Meréka itoe menagih kepada orang-orang dibawahnja kehormatan, jang diberikan anak negeri kepada kepala-kepalanja sendiri sadja.

O, o, saja sangka hanjalah si Djawa bodoh itoe sadja jang soeka melihat orang mengambil moeka. Tetapi sekarang saja lihat, bangsa Eropah jang beradab dan terpeladjar itoe tidak poela membentjii dia, ja, lebih gila lagi akan itoe.

Ta' pernah saja izinkan, perempoean jang lebih toea dari saja, biar bangsanja koerang dari sa japoen, bila ia hendak memberi hormat kepada saja, soenggoehpoen saja berhak menagih itoe. Saja tahoe, bahwa ia soeka sekali mengerdjakan itoe. meskipoen saja djaoeh lebih moeda dari padanja, saja seorang ketoeroenan dari orang bangsawan asal jang telah biasa disembah didjoendjoengnja, dan akan goena orang bangsawan itoe maoelah me­réka itoe menjerahkan harta benda dan njawanja. Sangat merawankan hati, melihatkan kesetiaan orang jang rendahrendah kepada orang-orang besarnja. Menjemboer darah didada saja, bila orang-orang jang lebih toea dari saja djongkok ditanah bagi saja.

Dengan sedih hati banjak bangsa Eropah di Hindia melihat­kan, bangsa Djawa, orang jang diperintahinja, perlahan-lahan memadjoekan dirinja dan atjap kali timboellah seorang koelit hitam, jang menerangkan, bahwa ia sama berotak baik dikepalanja dan sama berhati terang ditoeboehnja seperti orang koelit poetih.

Tetapi tjobalah, hal bangsa koelit poetih; akan menahani kemadjoean zaman sekarang tentoe toean-toean tidak akan sanggoep. Saja amat sangat menjajangi orang Belanda dan banjaklah terima kasih saja kepada meréka itoe atas sesoeatoe jang keér.akannja telah saja rasaï. Banjak, ja, amat banjak diantara meréka itoe boléh kami namakan sahabat karib kami,