Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/110

Halaman ini telah diuji baca

314. Dalam bahasa² jang mempergunakan typus-Philippinis pada sebagian kata² dasar suku katanja jang mendahului suku kata jang terachir dan pada sebagian kata² dasar lagi suku katanja jang terachirlah jang ditekankan. Dalam hal itu tidak berlaku suatu hukum apa djuapun. Kami tak dapat memahamkan apakah sebabnja dalam kata pitò (tudjuh) dalam bahasa Bontok suku kata jang mendahului suku kata jang terachir dan dalam kata wàlo (delapan) suku kata jang terachirlah jang ditekankan. Tentang kata² itu tidak terdapat petundjuk² jang tentu dilapangan étimologi.

315. Tjara luar biasa tentang meletakkan tekanan. Djika terdapat vokal-penjangga (steunvokaal), maka dalam semua idiom suku kata jang pertamalah jang ditekankan. Djadi dalam bahasa Howa terdapat kata ànaka (= anak dalam bahasa Indonésia purba), dalam bahasa Makasar kata nìpisiq (= nipis dalam bahasa Indonésia purba).

Ke-dua²nja suku kata dalam kata dasar ditekankan. Hal itu terdjadi dalam beberapa bahasa, pada kata² jang me-niru² bunji, seperti dalam kata bùmbàm (memukul) dalam bahasa Toba.

Tekanan pada kata² jang dibentuk dari kata dasar.

316. Djika pada kata dasar jang terdiri atas dua atau beberapa suku kata ditambahkan awalan, maka hal itu tidak mempengaruhi letaknja tekanan; dalam bahasa Bugis terdapat kata pèsěq (berasa) dan papèsěq; pada kedua kata itu suku kata jang mendahului suku kata jang terachirlah jang ditekankan.

317. Djika terdapat achiran, maka tampaklah gedjala² seperti berikut :

I. Dalam bahasa² jang mempergunakan typus-Pänultima tekanan itu ,,bergerak², sehingga selalu terdapat pada suku kata jang mendahului suku kata jang terachir. Dalam bahasa Bugis terdapat kata tiwìq (membawa;= tiwir dalam bahasa Bugis kuno); dari kata itu diturunkan kata tiwìri (membawa kepada seorang orang) dan patiwirìyan (memberikan barang sesuatu untuk dibawa). Hanja dalam beberapa bahasa sadja jang mempergunakan typus-Pänultima tekanan itu tak ,,bergerak", misalnja dalam bahasa Gayo. Dalam bahasa itu terdapat kata kebayakan (kekajaan) dan bàyak (kaja).

II. Pada sistim lain tentang tekanan, tekanan itu bergerak djuga seperti dalam kata isìan (tong) dan isi (isi) dalam bahasa Toba. Di

samping itu terdapat djuga achiran jang menarik tekanan kepadanja. Dalam bahasa Toba achiran -an pada tingkat perbandingan (vergelijkende trap) ditekankan seperti dalam kata biroŋàn (lebih hitam)

109