Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/58

Halaman ini telah diuji baca

purba dan dalam bahasa bhibbiq dalam bahasa Madura (= bi dalam bahasa Djawa kuno dan bibi dalam bahasa Djawa sekarang). Kata² jang mengandung q itu mula² merupakan modus vokatif.

IV. Hamza terdapat pada kata bilangan. Dalam bahasa Madura pada kata bilangan jang dalam bahasa Indonésia purba berachir dengan vokal, terdapat q pada achirnja, djika kata bilangan itu terdapat tersendiri; kata tělu dalam bahasa Indonésia purba misalnja mendjadi tělloq dalam bahasa Madura, tetapi dalam bahasa itu terdapat kata těllo ratos. Hamza itu terdjadi menurut analogi seperti dalam kata ěmpaq (empat pat dalam bahasa Indonésia purba) atau bertali dengan tjara mengutjapkannja.

V. Hamza atjapkali terdapat pada kata² jang menjatakan sangkalan seperti dalam kata ajaq (= aja dalam bahasa Indonésia purba dan bahasa Djawa kuno) dalam bahasa Bugis dan dalam kata tiada dan tidaq dalam bahasa Melaju.

IV. Hamza terdapat pada kata² lain dalam bahasa² Indonésia. Dalam bahasa Busang pada vokal jang terdapat pada achir kata di- tambahkan hamza, bunji i dalam bahasa Inlonésia purba mendjadi eq dan bunji u mendjadi oq dalam bahasa Busang, djadi kata běli dalam bahasa Indonésia purba mendjadi bělèg dan kata batu dalam bahasa Indonésia purba mendjadi batoq.

145. Dalam beberapa bahasa Indonésia kataseru (interjéksi) umumnja berachir dengan q, dan dalam beberapa bahasa Indonésia lain berachir dengan h. (misalnja dalam bahasa Madura)

146. Kalau dalam modus vokatif dan pada kata² jang menjatakan sangkalan terdapat q pada achirnja, maka dalam beberapa bahasa jang tertentu ditambahkan a, misalnja dalam modus vokatif aŋgiù zu aŋgi (adik laki²) dalam bahasa Toba dan dalam kata dia jang menjatakan sangkalan dalam bahasa Dajak, disamping kata di dalam bahasa Tagalog.

147. Menurut hukum bunji, hamza terdjadi dari bunji² lain dalam bahasa Indonésia purba.

I. Hamza dalam beberapa bahasa Indonésia terdjadi dari bunji k dalam bahasa Indonésia purba, misalnja dalam kata iaqu (=kata- sandang i + aqu) dalam bahasa Talaud jang sama atrinja dengan uku dalam bahasa Indonésia purba.

II. Hamza terdjadi dari bunji r2 dalam bahasa Indonésia purba, misalnja dalam kata raqum (= jar2um dalam bahasa Indonésia

57