— 135 —
ris njai Saleha, Saneah alias Sarkisem, Marsina dan doea oppas, sedeng Ali doedoek berhadep-hadepan dengen Joesoef.
Joesoef kallatannja djadi sabar, maskipoen moekanja poetjat betoel.
la moelal bitjara dengen menjeboet bebrapa perkataännja Nabi Moehamad jang melarang manoesia berboeat djahat pada laen manoesia dan jang melarang serakahken miliknja laen orang. Sahabisnja itoe la laloe menjembah pada Ali, batoerken ia poenja ampoen, begitoe djoega pada wedana, pada siapa ia minta dirinja tida ditoentoet, dengen kasi perdjandjian bahoea apa jang ada djadi baknja Ali, ia nanti poelangken komball dengen tida koerang satoe peser.
Sampe disitoe atas permintaännja wedana, Joesoef laloe bikin pengakoean tentang terdjadinja itoe perkara perampasan oewang. Ia menoetoer dengen moelai pada perkara di itoe malem jang Marsnia mara-mara tida dibeliken barang permata, datengnja Ali di roemanja dengen bawa itoe soerat wasiat, perginja Marsina sendirian ka tempat koeboeran dimana harta itoe ada terpendem, hingga ia terpaksa menjoesoel dan tida bisa tahan hatinja koetika liat piaraäanja itoe ditjekek oleh Ali. Itoelah sebabnja maka ia djadi hilap dan zonder berpikir lebih djaoe ia soeda poengoet satoe batoe besar jang la laloe timpahken dikapalanja All.
