— 151 —
dan anaknja ia masi teroes minta pada Allah satlap hari dan malem soepaja dipoelangken. Hartanja ia tjerita nanti masi katinggalan banjak boeat anak dan istrinja jang ilang tida katahoean kamana.
„Koerang lebih doea taon lamanja la tinggal di itoe roemah atep di Petjah Koellt, sampe pada soeatoe hari ia dapet sakit dan meninggal doenia. Orang doega si Saleh bakal kaoeroekan cewang lantaran meninggalnja Hadji Mansoer jang hartawan, tetapi orang poenja doegaän ada kliroe, salaennja doea kitab Arab, oewang f 10 dan pakean bekas, tida ada lagi jang ditinggali oleh Hadji itoe. la poenja oepatjara pengoeboeran ada rame sekali, banjak oewang dikoempoel dari pendoedoek jang soeda trima boedinja Hadji itoe, oewang mana digoenaken boeat bikin sadekahan besar. Maitnja ditanem di mesdjit roesak di Mangga Doewa.
„Soeda tentoe la poenja meninggal doenia ada bikin sedih hatinja banjak orang jang soeda perna trima boedinja, dan orang-orang miskin djadi kailangan pertoeloengan.”
„Djadi kaloe begitoe,” kata Saleha dengen merasa amat sedih dan menjesel,,,djoesta sekali tjeritanja Hadji Salim. Apa sengadja ia djoestaken saja? Brangkali beloel begitoe, lantaran ia ada poenja satoe maksoed koerang baek pada diri saja.”
„Lah, ini tentoe ada sebab jang teroetama,” menebak Raden Jaka. Tentoe dia tjoba boedjoek
