— 156 —
„Djadi betoel dalem itoe kitab ada terselip soerat wasiat? Djadi betoel la simpen hartanja itoe? Brapa banjak barta jang ia seboet dalem soerat wasiatnja ?"
„Samoea betoel dan dalem soerat wasiat ada diseboet peninggalan hartanja f 50,000." sahoet Ali.
„Itoe harta dirampas oleh Marsina?" tanja Raden Jaka. Tetapi kenapa tida dibikin perkara soepaja harta itoe djato pada achllwaris jang betoel?"
„Tida bisa dibikin perkara. Itoe perampasan ada gelap. Dioega tida saorang taoe jang Nji Saleha ada istrinja Hadji Mansoer, sebab dalem ia poenja soerat wasiat ia tida seboet nama anak atawa istrinja, malah namanja sendiri ia tida seboetken. Kaloe tida Raden tjeritaken itoe resia, tentoelah sampe sekarang kita-orang tida taoe siapa jang soeda pendem itoe harta dalem tanah dan siapa achliwarisnja. Saja sendiri tida bisa batja hoeroef Arab, maka itoe boekoe jang menjimpen begitoe banjak resia. Saja melinken hormatken sebagi barang soetji."
„Allah jang soetji. Kaliatannja ini samoea ada maoenja Allah," kata Raden Jaka achir-achir dengen rasa heran amat besar. „Betoel ini perkara ada heran," kata lagi Raden Jaka. Itoe achliwaris soeda dateng pada orang jang rampas hartanja. Orang jang gali itoe harta maoe bikin pembatesan pada moesoehnja jang me-
