Halaman:Hikajat Khonghoetjoe.pdf/72

Halaman ini telah diuji baca

— 68 —

,,Toewankoe! tantoe sekali toewankoe nanti dapatken maksoednja hati, djikaloe dengan soenggoeh rahajat toewankoe ada berharga tinggi di hati toewan. Kaloe toewankoe ada tjinta betoel pada rahajat, tantoelah tiada oeroeng toewankoe nanti dapat senangken marika itoe. Aken dapatken ini hal jang baik, haroeslah toewankoe melakoeken dengan radjin kita poenja Lee jang besar. Toeroetlah dengan titi, apa jang diisaratken oleh ini Lee, dan adakenlah atoeran-atoeran, soepaja rahajat poen menoeroet betoel pada titahnja Lee, seperti toewankoe sendiri; kaloe djadi bagitoe, lantaslah djoega segala perkara nanti mendjadi gampang; kerna sasaorang nanti mendapat soeka aken toeroet sekalian titahmoe, malah soeka melakoeken djoega apa jang dikahendaki olehmoe. Lee jang besar itoe, ada djadi galoernja persakoetoeän manoesia; dengan mendjoendjoeng Lee itoe, orang manoesia ada lakoeken kawadjibannja pada Allah, pada orang-orang haloes dan pada nene-mojang. Lee jang besar itoe, ada hoeboengken orang-orang manoesia satoe pada lain, dengan lantaran bri taoe pada marika, bagimana adanja kawadjiban marika satoe pada lain. Saände Lee itoe diboewangken, segala hal di doenia ini nanti djadi koesoet dan menerbitken hoeroe-hara: deradjat nanti terhilang, hingga tida ada besar, tida ada ketjil; demikianlah djoega pemandangan pada oemoer dan pada bangsa, hingga tida ada kahormatan pada orang jang toewa, tida ada rasa maloe antara lelaki dan prampoewan, malah di antara iboe-bapa dan anak-anak poen demikian. Dengan hal jang bagitoe, manoesia poen ada di dalam kahidoepan liar, dari mana marika soedah ditoentoen kaloewar oleh baginda HOK HI jang soetji. Di dalam kaädaän jang liar itoe, manoesia hidoep dengan tersiar dan gelandangan di moeka boemi, dengan tida mempoenjai tampat kadiaman jang tetap, dengan tida mengenal sanak-soedara atawa sobat, djoega tida mengenal ka-