Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/112

Halaman ini tervalidasi

112

Maka di tjeritaken oleh jang mengarang, masing masing poen memegang pekerdjaannja itoe.

Sjahdan setelah soeda kaesokan hari pada hari Djoemaat, maka baginda poen pergi kemesdjid bersama sama nahoda itoe, penoe sesek dengen segala orang alim alim den goeroe goeroe.

Maka heranlah nahoda itoe sebab pada pikirnja betapakeh banjak rentjoeri kerna pada waktoe Sembahjang djemaat ini sekalian dengen ibadatnja.

Setelah soeda seleseh dari pada pekerjaan sembah jang itoe, maka baginda poen poelang keroemahnja serta memake dengen selengkep pekejannnja sambil ia berkata dengen nahoda itoe.

Hai soedarakoe djikaloe ada kerajaan hati soedarakoe baek lah toewan memakee pakejan keradjaan, sepaja djadi meshoer nama soedarakoe aken pekerdja an di dalem negri ini.

Maka saboet nahoda takoetlah bamba ini di koetoek oleh segala radja radja, kerna hamba inilah boekannja pangkat radja, hamba adalah seorang nahoda di dalem kapal.

Maka kata Mochamad Sahrab, Hai soedarakoe djanganlah toean berkata demikian, kerna tanda alamat dengen penglihat mata hamba, telah beroleh soewatoe kemenangan dengen tida saksi, pertama kia-