Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/117

Halaman ini tervalidasi

117

ken dari dalem pendjara, apalah goenanja kita bertjampoer dengen orang banjak, sebab setengahnja koetoeng kaki den koetoeng tangan, dari pada kita hidoep terlebi baek kita mati sekali.

Maka djawab seorang soenggoelah seperti kata ini pada pikiran kita djoega demikian.

Maka sahoet seorang poela, djikaloe kita dapet keloewar baeklah kita memboenoe radjanja sekali, sebrapalah koewasanja radjanja seorang kita sekalian merame rameken.

Maka sahoet seorang, akoe ini mengikoet aken bersama sama.

Den seorang poela akoe djikaloe sampe djanajikoe ini keloewar, tijap tijap malem akoe pergi menijoeri sampeken dateng habis kaki tangankoe di roempoeng ken tiada akoe lepas dari pada mentjoeri, sekalipoen akoe mati, tiada akoe lepas dari pada pekerdjaan itoe.

Adapoen maka beranlah baginda dengen ketoedjoe orang itoe, menenger katanja itoe.

Maka nahoda poen menggeraken kepala serta bertanja kepada pengawal siapakah namanja orang itoe jang hitem warnanja, pendek tegep badannja den beboeloe dadanja jang berkata kata itoe, betoelah roepanja seperti iblis.

Maka sembah pengawal itoe, ja toeankoe itoelah namanja Aboe Malain.