Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/125

Halaman ini tervalidasi

125

jang sebener benernja, itoepoen seorong tiada jang menoeroet perenta baginda, tetapi pada malem ini baek lah pergi melihat segala kelakoewan orang jang dalem pendjara itoe, dapat paketan dengen temen temennja itoe, adakah paketannja jang memberi menapaat, apakah tida baek djikaloe kita binasahken dia aken memoetoesken batang lehernja sekali, soepaja sampoerna hoekoemnja dengen titah radja.

Setelah itoe maka kaboellah seperti kata itoe, serta berdjalan sampe pada pendjara itoe, maka di titahken tiga orang pergi melihat pada sisi pendjara, pertama pen awal iang biasa aken taoe tempat melihat segala kelakoewan orang dalem pendjara, kedoewa mantri jang siddik lagi aman, katiga penjoerat jang pande menjoerat di tempat gelap, maka itoepoen masing masing berbitjara dengen kawannja seorang berkata menepaat djoega, den santausa djoega, sebab kawan kita sendiri jang djaga aken pendjara ini.

Den seorang berkata poela, djikaloe demikian baeklah kita moepakat sadja, soepaja kita keloewar membinasahken negri ini, kerna kita tinggal hidoep poen pertjoema tiada sama dengen hamba hamba jang laen.

Maka kata seorang, sebenernja lah seperti kata ini.