Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/127

Halaman ini tervalidasi

127

kamoe jang soeka mentjoeri harta orang, den soeka mengambil harta orang mengakcelah angkau pada hari ini, djangan kelak di padang Malisar di hoekoem oleh kadi Rabboel djalil, maka mengakoelab angkau pada hari ini, soepaja radja hoekoem angkau dengen sebener benernja. Ketika itoe seorang poen tiada jang menjahoet.

Setelah soeda dari pada itoe, maka nahoda itoe poen berseroe seroe poela demikian katarja.

Hai, kamoe sekalian jang ada berhadlir dalem mesdjid ini, jang di bawa hoekoem radja ketahwi olehmoe pada hari ini sampeken dateng achiroja, djangan lagi beroba hoekoem radja jang bahroe di lahirken ini, ketahwi olehmoe pada malem hari dari pada waktoe habis sembahjang isah jang padilat, tiada dapet seorangpoen keloewar dari dalem roemahinja laen dari pada titah radja, maka dari pada orang jang memegang titah radja, ia bole keloewar dari dalem roemahnja, maka akoe titahken ole hoeloebalang memenggel batang lehermoe, seraja ka tanja, aken tasdiken dalem hatimoe perentah radja jang bahroe ini.

Setelah itoe maka segala jang berboeat djahat sekalian gemeterlab, mendenger soewara nahoda itoe, den segalah jang bener hati tiada berboewat djahat, soewatoe poen tiada genternja den herannja, atawa