Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/141

Halaman ini tervalidasi

141

di sini, djikaloe tijada sigra angkau pergi, akoe lontarken poela seboewah batoe kepalamoe.

Setelah itoe maka pekir memoengoet batoe itoe, serta di bawa poelang keroemanja sambil aken berkata dalem hatinja, ja; Allah toehan djoega jang mendjadijen pagi dengen sore, den djoega jang mendjadiken sijang den malem, den ijalah djoega jang mendjadiken baek dengen djahat, den ijalah jang mampoenjai bales membales, den kasi mengasi, den hamba ini seorang pekir jang hina itoe, tijada dapet membales kasih seorang kepada seorang, hanja toehan djoega jang mengetahoei hati hambanja ini.

Setelah itoe maka batoe itoepoen di taronja serta di simpennja di dalem peti

Arkijan maka adalah pada soewatoe hari, soeltan: Moehad Sahral doedoek pada bale penghadepan dengen serta nachoda itoe, serta Sahbanda kedoewanja Sahbandi, dengen beberapa mantri hoeloebalang dan raijat; den segala pekir miskin den orang kaja kaja den orang alim alim, maka selamanja nachoda memegang negri dengen radjanja Moehad Sahrab maka banjaklah dagang jang besar besar, den segala soedager dari negri jang laen poen banjak lah jang dateng bernijaga, den meshoerlah nama negri itoe.

Setelah itoe maka nahoda itoepoen, menjoeroeken