Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/143

Halaman ini tervalidasi

143

maab di perbanjak banjak aken padoeka toeankoe, sebab perhamba toeankoe ini sekalian tida di beri mengikoet, seperti jang banjak itoe, kerna takoet aten hoekoem toeankoe, seperti mana hamba takoet aken allah soebhana wataallab, kerna mana djoega hal segala manoesia tiada tersemboeri aken allah, den mana djoega ke alahan hamba toeankoe ini, ti- ada tersemboeni aken radja, den mana soeker atas menoesia, moeda moedahan djoega kepada allah, den mana djoega soeker pada banba, den moeda djoega atas hoekoem tocankoe, itoelah sebabnja hamba sekalian ini, takoet mengikoet hawa napsoe hamba sekalian ini.

Setelah itoe, maka nahoda poen memandang kejada moeka orang jang berkata keta itoe, maka mendjadi heranlah.

Adapoen maka masing masing poen persembahken dengen taoenja, tiada lagi hamba tjerítaken.

Maka nahoda poen bertanja poela, Hai: kamoe sekalian apakah moelanja kamoe ini di hoekoem, dengen hoekoem jang demikian.

Maka sembah seorang ja: toeankoe sebabnja hamba ini mendapet hoekoen jang demikian, sebab pitna djoega toeankoe.

Maka seorang persembahken pocla ja toeankoe,