Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/156

Halaman ini tervalidasi

156

ini seorang miskin lagi hina, den lagi pada pikiran djikaloe seorang membales djahat, atawa bales kedja hatan seorang maka orang itoe boekan berboedi, den sebagi lagi pada pikiran hamba jang hina ini, boekan lajaknja kepada hamba, seperti menoeroetken hawa napsoe jang demikian, adalah kerna hamba seorang pekir jang hina ini, den lagi sedeng ja seorang mantri jang di moeliaken allah, dengen sekedjep ma ta djoega ja beroleh kehinaan, istimewa hamba ini seorang pekir lagi hina, itoelah sebabrija hamba tiada mace membales kepala ja, den melontarken baroe atas seorang jang lebi besar dari pada hamba,

tjada dapet tiada hamba lagi di balesken allah.

Adapoen kata jang mengarang tjerita ini, Hai: se gala jang berpangkat den lagi jang di moeliaken al lah kira kira toean toean, den inget inget toean toewan, pikir pikir toean toean, barang siapa jang berpangkat lagi termoelia itoe dari pada kata ini, kerna kemoeliaan itoe beserta dengen kahinaan, dan la gi orang jang di pertjaja radja dalem negri itoe. ada lah sacepamanja teler di hoed oeng tandoek, soeraja toean inget jang di bawa dari pada radja itoe, lagi di tinggiken allah derdjatnja, den inget inget toewan jang di bawa bawa dari pada orang jang berpangkat itoe, djangan sanget sanget mengadoeken keberanian