Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/161

Halaman ini tervalidasi

161

den moetaalim den goeroe goeroe den kadi, itoepoen heranlah melihat kolakoewan nahoda itoe, sebab tiada dapet di larangken, den tiada dapet apa barang kehandaknja di kata tida bole di kata djangan.

Maka sekalian berkata sama sama ashabi, apalah maoe di kata lagi, soedahken oentoeng kita di tinggalken soedara kita jang baek itoe, den segala orang kaja poen habis menangis, den segala soedagarpoen semoewanja memberi soewatoe tanda ketjintaan, den segala orang jang alim alim poen berdoalah, maka adalah setengahnja jang mengikoet bersama sama den adalah setengahnja jang mengikoet tiada di berinja, den setengahnja jang tiada maoe di bawa djoega djadi maoe ia meng koet, sebab kasi sajang aken dia den djikaloe tiada kerna Moehamad Sahrab itoe, jang ia soeda memangkoe pekerdjaau nistjaja ia mengikoet bersama sama, den Sahbandi poen heranlah melihat kelakoewan toeannja.

Adapoen maka orang jang menganter ketepi laoet itoe seperti semoet roepanja, kerna hina dina, moelia miskin den kaja habis mengiringken dia, djanganken jang berboedi jang bebel poen kasih djoega aken dia.

Setelah sampe pada kapalnja, maka laloe naek serta berlajar, den serta membawa beberapa dagangan kajoe kajoewan itoe, seperti balok den papan