Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/179

Halaman ini tervalidasi

179

Djangan toean kata keliwat,
Boekankah anaknja Soeltan Taboerat,
Kaloeken Allah toeroenken hidajat,
Sring djoega jang beta liat.

Setelah itoe maka anak radja poen berpikir di delem hatinja, patoetlah di namaken d a boeroeng tjioeng kerna arti tjioeng itoe ja nitiang, kerna tiang itoe menggagahken sekalian roemah.

Setelah itoe maka nahoda poen berdjalan pada tapi poelau itoe, maka di lihatnja sekawan boeroeng tekoekoer pada soewatoe poehoen biraksa.

Setelah boeroeng tekoekoer melihat anak radja itoe dateng, maka habislah terbang kesana kemari seperti orang aken menegorken anak radja itoe, serta berpantoen.

Inilah anak radja jang bahri,
Singgahlah toean dateng kemari,
Apa garangan toeankoe tjari,
Maka sampe meninggal negri.

Dengerlah toean hamba berpri,
Toeankoe datenglah dengen mantri,
Djangan toean roesak hati sendiri,
Melihat bangsa kami kanan den kiri.

Soltan Taboerat

21