Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/252

Halaman ini tervalidasi

252

Sachdan maka setelah malem hari, maka toean poetri poen bermain main serta segala dajang dajang nja, maka toean poetri poen mengambil hikajat itoe, serta di batjanja.

Maka segala dajang dajang poen terlaloe amat soeka hatinja sekalian.

Maka kata dang Rekewati, Hai dang Semendara, berboewatlah persantepan jang sedep pada malem ini, kerna handak mendengerken hikajat karangan bahroe.

Maka sahoet dang Rekawarna, Hai dang Semendara djanganlah diri maoe kerna barang siapa jang soeka aken mendenger hikajat, biarlah dia jang me masak koepi, sebab dia jang maoe bergadang den kita jang tida soeka, baeklah kita tidoer, soepaja be- sok pagi kita bagoen memegang pekerdjaan kita.

Maka sahoet dang Rekawati, soenggoelah kata dang Rekawarna ia tiada soeka mendenger hikajat, sebab ia kaloe mendenger hikajat nistjaja gemoeroe hatinja, sebab teringet inget pada masa jang dehoe loe dehoeloe kala, tatkala terkena dengen entje Boedri Tadjiman orang kampoeng belakang tempo membatja hikajat di roemahnja entje Moeksan Pandji.

Maka dang Reekawarna berkata sambil tersenjoem, inilah lagi satoe sebagi, soeka sekali menjeboet ba-