Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/254

Halaman ini tervalidasi

254

Maka sabda baginda, marilah kita djoega hendak mendenger tjerita hikajat karangan bahroe.

Maka setelah baginda poen toeroen berdjalan perlaban laban, serta berdekem dekem kakinja, maka laloe masoek kedalem bilik itoe.

Maka dajang Doradjati poen terkedjoed, melihat baginda dateng kedoea laki istri, maka baginda poen menggeraken tangannja sambil berkata perlahan lahan, serta katanja: Hai Daradjati diamlah diri.

Maka Daradjati poen dijemlah.

Maka baginda masoek ke dalem tiri kedoewa laki istri, doedoek mendengar ananda membatja hikajatnja itoe.

Adapoen maka soearanja toean poetri itoe membatja hikajat, betoel seperti soeara Horgel jang ada di dalem soerahi katja, maka setengahnja seperti gambang gelas, maka barang siapa jang mendengar soeara toean poetri itoe, mendjadi leboer binasa rasanja hati.

Setelah itoe maka di tjeritaken oleh orang jang ampoenja karangan, maka toean poetri Mahroem Siti membatja hikajat itoe.

Adapoen maka adalah seornng pendita, di seboeah negri, mengadjar anaknja perampoean namanja Siti Rapiah terlaloe amat taoe dari pada tapsir dan paham.