Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/257

Halaman ini tervalidasi

257

Bdapoen maka boeroeng bajan itoepoen berdiam dirinja, seperti orang marah lakoenja serta pemaloe maloean, sebab di tertawaken orang, maka tiada maoe bergerak lagi dari pada tempatnja djato itoe.

Setelah toean poetri melihat hal boeroeng bajan itoe, maka laloe toeroen dari tempatnja serta di am bilnja boeroeng bajan itoe.

Katanja. marilah toean anak iboe den boewah hati kita, soedalah djangan goesar kerna kita hilap, dari pada sanget boengahnja hati kita, mendjadi loepa dengen sekoetika mitoe, maka djadi menarik rante anakoe, den djanganlah senget meradjo, kerna orang jang sanget meradjo itoe, sangetlah besar aken pemalinja, den mendjadi djaoeh sahbat handenja, marilah toean kita membatja hikajat.

Maka beberapa di angkatnja oleh toean poetri ia tiadaken maoe, aken meradjo djoega lakoenja.

Setelah itoe maka toean poetri poen sanget menjesellah rasanja, beberapa di boedjoeknja tiada maoe djoega mengikoet.

Maka toean poetri poen laloe mengambil boewah delima, serta katanja, marilah sini mas tangke hati, soepaja kita oepahken dengen boewah delima.

Setelah boeroeng bajan itoe mendenger kata toean poetri, maka laloe bangoen dengen sigra, serta men-