Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/261

Halaman ini tervalidasi

261

Setelah toean poetri mendenger pantoen itoe, maka laloo tersenjoem serta memelengken moekanja keblakang, kerna takoet kaloeken Paksi Laila Indra Mengerna, meradjo poela, maka pikir toean poetri Mahroem Siti itoe, djikaloe demikianlah kita ini bersoewamilah dengen kata jang satoe djoega, mendjadi kekel kadoewanja.

Maka toean poetri poen moelaken membatja poela hikajat itoe, sambil berpikir di dalem hatinja siapakah garangan jang ampoenja karangan hikajat ini.

Maka kata pendita itoe, Hai: anakoe kedoewa hoeroef Ra itoe, apalah artinja.

Maka sembah Siti Rapiah ja toeankoe hoeroef Ra itoe artinja Rachmat, maka barang katanja den barang pekerdjaannja, den barang tingka lakoenja mem-beri Rachmat pada hati soewaminja, den soedjoed pada angen angenja, maka rata sama ratanjaj seperti mana kahendak soewaminja maka di sanalah kahendak istrinja, serta sama moeloetnja dengen soewaminja, den radjin berbahsa jang haloes haloes pada segala sabjanja, den anak boewahnja, sekalian permilinja den orang kampoengnja, sekalipoen satroe moesoenja djoega mendenger boenji katanja mendjadi lenjep goesar marahnja, maka itoelah perempoean