Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/272

Halaman ini tervalidasi

272

 Setelah itoe maka pada pikirnja djikaloe demikian, sangat soenggoe akoe ini bodo, den djikaloe ada iboekoe ada djoega jang mengadjarkan akoe.

 Adapoen maka selamanja toean poetri mendapet hikajat itoe, maka bahroelah ia taoe jang dirinja bebel den bodo, maka dari pada sebab itoe, maka djadi tekenengken orang jang mengarang hikajat peladjaran itoe, pada pikirnja siapa garangan pande mengadjar kita di dalem tjerita, djikaloe ia soedi mengambilkan soedara aken kita, maka kitapoen harep sekali, maka kembali pikir toean poetri, djikaloe akoe ambil soedara nistjaja kedji nama perempoean, jang mengambil soedara dengan seorang laki laki, kerna pekerdjaan itoe tiadaken patoet.

 Setelah itoe maka toean poetri beradoelah itoe.

 Setelah siang hari maka bangoenlah masing masing, serta pergi mandi ketaman Birahi Anta Roegem namanja serta dengan segala dajang dajangnja, serta memake pakejan jang indah indah serta dengen bahoe bahoean.

 Arkian maka di tjeritaken oleh orang jang ampoenja karangan, maka terseboet perkataannja bibi Rembaoan itoelah.

 Setelah sampe keroemahnja, maka laloe di persembahkan doewit itoe serta katanja.