Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/274

Halaman ini tervalidasi

274

manja memake tjintjin belah rotan mas batoe tiga poeloeh tiga, barang jang di toendjoken poela dengan djari kelingkingnja.

Maka lakinja poen demikian djoega, selamanja memake tjintjin di teloendjoeknja, djikaloe bitjara sedikit sedikit mengorek ngorek hidoengnja, maka djikaloe ia bitjara sampe merah merah lobang hidoengnja itoe.

Adapoen maka adalah pada soatoe hari, anaknja poen terlaloe amat mesgoel, hatinja, sebab terkenangken toean poetri itoe, kerna pada pikirannja soenggoe poetri itoe pandekar bidjaksananja lagi sampe aken pahamnja kerna seorang tiada berani membeli hikajat itoe, kerna ialah jang taoe ma'a ma'a'allah ini, djikaloe demikian patoet akoe djadiken istrikoe ini.

Maka datenglah pikiran jang telah soeda bersoempah dengan istrinja, djikaloe ia beristri jang laen, djikaloe akoe beristri djoega, istjaja mendjadi letah namanja anaknja soeltan Taboerar, jang soeda berano moengkirken djandji, sedang istrinja di perboat jang demikian, istimewa orang lain demikianlah kata orang jang ada di dalam negri Mahran Langga Sari.

Setelah dateng pikiran jang demikiran itoe, maka djadi bertambah tambah mesgoel di dalem hatinja.

Maka laloe memanggil soedaranja Sahbanda ke-